7.5.14

Rahasia Hati

    Dalam kalutnya pikiranku,aku terus memandangi sebuah foto seorang wanita yang sempat aku kenal beberapa bulan yang lalu.Namanya Klara.Perempuan berkerudung pink yang sudah membuat hidupku lebih baik tatkala aku hampir jatuh kedalam kumbangan lumpur hitam dunia.Lembut suaranya dan sendu kedua bola matanya semakin mempertegas keyakinanku jika aku memang telah jatuh cinta padanya,Dan kali ini cintaku tulus.Jika selama ini aku mendekati seorang wanita hanya untuk nafsu semata,berbeda dengan saat aku mengenalnya.

"Klara...maafkan aku,tak ada maksudku untuk menjauhimu.Namun perasaanku saat ini tidak dapat aku mengerti." Aku membatin.

Klara sering menghubungiku,namun tak pernah kugubris.Aku semakin tersiksa dengan keadaan ini.Aku berniat untuk mengganti no ponselku.dan menghapus kontak Pin nya.Aku ingin menghilang dari hidupnya.

"Vo, kamu dimana ?kenapa gak pernah ngasih kabar ? Apa kamu °ϋ∂αђ° gak mau meneruskan hubungan kita. Kedua orangtua ku terus menanyakan kapan kamu akan memenuhi janjimu untuk menikahiku. Revo,kenapa pesan dariku hanya kamu Read saja ? Apakah aku bersalah hingga kamu tidak menjawab pesan-pesanku." From Klara.

Pesan itu sudah beberapa bulan yang lalu Klara,dan aku masih menyimpannya. Ya..aku masih menyimpannya,sama seperti aku masih menyimpan wajahmu direlung hatiku. Ada rasa rindu yang terus menusuk nusuk naluri ini, bagaikan menggenggam tangkai mawar merah.Aku juga terluka klara,sama sepertimu.Namun ...maafkan aku.

Apa yang harus aku katakan pada gadis seindah dirimu tentang kenyataan suram ini klara.Ah,pelik nya Klara.Aku sudah tak bisa lagi untuk melangkah kemasa depan bersamamu karena kini aku kembali terjun kedasar suramnya hidup seperti saat aku belum mengenalmu.

Kini aku tak pernah lagi mengetahui tentang kabarmu.yang aku ingat hanya senyum terakhir yang kau berikan untukku.Aku yang jahat Klara,aku yang telah menghancurkan indahnya mimpimu.Mimpi kita.Maafkan aku Klara,aku telah mengkhianati cintamu.Gadis suci sepertimu tak layak bersanding bersamaku.Namun sungguh Klara,aku sangat menyayangimu.Cinta ini biarlah menjadi rahasia hatiku.

Seperti Siang ini Klara,aku dan apa yang tersimpan baik dihatiku masih terus menangisi kisah kita yang kian kusam keberadaannya.Saat aku akan memarkir motorku didepan halaman kantorku.Tanpa sengaja aku mendengar tentang kecelakaan maut yang menewaskan seorang gadis remaja dan satunya lagi kritis,lokasi kejadiannya tak jauh dari lokasi kantorku. Ciri-ciri gadis itu serta seragam yang dia kenakan adalah seragam kampusmu. Tanpa pikir panjang aku langsung mengambil kembali motorku.Tahukah engkau Klara...sepanjang jalan menuju kesana yang terus ada di dalam pikiranku hanya dirimu.

Laju kencang motorku tak terasa lagi,basah pipi ini dengan airmataku.Semoga wanita itu bukan dirimu Klara.ku mohon jangan tinggalkan aku dengan keadaan seperti ini.

Sesampainya di lokasi ternyata korban sudah dibawa ke RS terdekat.aku kembali mengambil motorku,,dan kali ini membawanya dengan kecepatan lebih tinggi.Klara...

"Revo,nanti kalau kita sudah menikah...kamu mau punya anak berapa?...Revo...banguuunn..kamu belum sholat subuh. Revo,,jangan suka pakai celana pendek..itu aurat.. Ih,kamu yaa...ketiduran sampai-sampai sholatnya tertinggal. Gak boleh tidur larut-larut..gak sehat Tau..ngapain sih suka banget jadi pembalap,itu bahaya revo..."

Klara,aku merasa tubuhku terdampar dipinggiran trotoar.Cairan merah keluar dari lubang hidungku.Apa yang terjadi padaku klara,aku kesakitan Klara.Tetapi hatiku masih lebih sakit.

"Aku stres Amanda.Banyak masalah yang membuat pikiranku kalut.Aku mencintainya,namun aku tak tahu apakah aku bisa membahagiakannya." Curhatku pada Amanda.

"Sudahlah revo,tak perlu memikirkan yang berat-berat.Sekarang kita senang-senang saja." Tangan Amanda mendekapku dari belakang.

Gelap Klara,tak ada cahaya lagi. Hanya suara sayup-sayup yang terdengar ditelingaku. Engkaukah itu Klara.Dimana ini klara.

"Revo...sini." *Klara tersenyum

"Kita mau kemana Klara?" Tanyaku

"Kita akan sama-sama menemui Tuhan,dan bertanya.Apakah aku tercipta dari tulang rusuk mu atau tidak." *Klara Said.

Selembar kertas jatuh dari langit.jatuh tepat ditelapak tanganku Klara..Namun terlalu silau untukku membaca apa yang tertulis disini.Dimana engkau klara mengapa menghilang dengan tiba-tiba.

Aku tersentak.
"Mas,...mas sudah siuman ? " *perawat said.
"Saya dimana mba?" Tanyaku.
"Mas tadi kecelakaan,dan tidak sadarkan diri" *jelas perawat.

Mengapa hidupku seperti ini.Aku bisa gila jika terus seperti ini,ya Robbi...tolong aku.

"Hay bro,gimana ceritanya Lo bisa ketabrak.Masa sih seorang Revo,pembalap dikota ini bisa jatuh dari motor " *teman-teman Revo

"Gue gak tau bro,gue gak fokus aja tadi bawa motornya.Gue buru-buru pingin cari tau siapa yang meninggal dikecelakaan maut tadi siang."

"Oh,yang dua gadis itu..iaa sih.kasian banget. Yang satunya meninggal bro,satu nya lagi kritis.Di RS ini jga bro."

Aku langsung bangkit.tak ku hiraukan cegatan teman-temanku klara.sesudah menanyakan kesana kemari,akhirnya aku menemui ruang dimana gadis yang tengah kritis itu berada.

*didepan ICU.
Aku tersontak terkejut,itu bukan kamu klara.jadi...jadi..yang tewas itu...Ya Tuhan.Klara,,,mengapa kamu harus meninggalkanku dalam keadaan seperti ini. Aku terduduk lemah,menyandarkan kepalaku kedinding.Masih teringat jelas senyum terakhir yang kau beri untukku klara,sebelum aku menodai cinta kita dengan wanita itu.aku menangis,airmataku tertumpah diatas luka sayatan kesalahanku.Aku bahkan belum sempat menceritakan apa-apa padamu klara.aku belum sempat memberikanmu hadiah untuk ulang tahunmu nanti.Maafkan aku klara...maaf kan bajingan ini...

"Revo..."

Aku terbangun.terpaku.terdiam.membisu.wajah ini...wajah kemayu yang kukenal beberapa bulan yang lalu.Kerudung merah muda itu,membalut kapala menambah rona wajahnya yang putih bersih. Dua bola mata arab dengan alis rapi alami dan hidung mancung.

"Klara..."

"Kamu sedang apa didepan kamar teman aku? " Tanyanya.

Aku tak menjawab,masih terpana oleh wajah indahmu klara.aku tersenyum...ingin memelukmu namun aku tau kau bukan wanita sembarangan yang dapat kusentuh begitu saja.

"Revo. Kok kamu malah melamun."

"Eh,,,gak..aku tadi cuma numpang lewat aja.lelah,jadi aku duduk disini."

"Revo, kamu kok diinflus gini ? Kamu kenapa ? Harus segitunya untuk menjauhiku sampai-sampai aku tidak boleh lagi tau keadaan kamu ? Iaa ? "

"Bukan klara...aku tidak apa-apa hanya saja jatuh dari motor tadi pagi"

"Tuh kan,apa kataku.kamu sih,disuruh berhenti jadi pembalap gak mau."

"Kalau aku berhenti balap,trus masa yang jadi pembalap kamu "

"Ih,kamu ya...masih aja bisa bercanda..sakit gak.."

Tawamu klara.biarkan kusimpan dihatiku.seperti aku membiarkan waktu berjalan seperti seharusnya.kini aku merasa waktu seakan kembali kemasa masa dimana aku dan kamu masih sebagai sahabat.bertemu didepan masjid saat aku sekedar iseng membasuh wajah,namun terpaksa sholat karena malu akan dua bola matamu yang terlanjur memperhatikan gerak gerikku.

Semua biarlah berjalan sebagaimana yang Tuhan inginkan.Surat yang jatuh ditanganku itu,suatu saat akan ku tahu apakah nama yang tertulis disana sebagai tulang rusukku adalah...KLARA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar