7.5.14

Angkasa Senja

Retak,pecah,Hancur,itulah keping hatiku saat mendengar perceraian kedua orang tuaku.Kau tak tahu Angkasa,bagaimana sakitnya melihat kedua orangtua kita berpisah.

"Tidak semua kisah akan berakhir pilu Senja" itu yang selalu kau katakan.Tapi untuk bangkitpun aku tak mampu.sekarang,kau justru ingin aku belajar mencintaimu ? Apakah kau sudah gila ? Ketakutanku pada jatuh cinta itu seperti candu yang memaksaku untuk lebih baik menyendiri saja.

"Bangkitlah Senja...lupakan traumamu pada kegagalan cinta. Aku sungguh menyukaimu" .pengakuanmu Angkasa,sedikit membuat celah direlung hatiku untuk berdiri.lelaki yang tak lain adalah teman satu kuliahku ini memang sangat perhatian dengan keadaanku.Di saat semua kebanyakkan pria memilih wanita dari keluarga yang harmonis,dia masih mau mendekati wanita yang kini keluarganya sudah terpecah belah.  

"Aku mencintaimu Senja...Aku ingin membahagiakanmu"

Gemetar aku membaca pesan darimu. Ya, selama ini aku memang selalu gagal dalam mencintai.Bahkan Ayah dan bunda pun menambah tekanan batin yang terus membuatku jatuh kedalam lembah fobia akan cinta.

Belum lagi saat ku mendengar vonis dokter tentang tumor yang ada didadaku.Itu mengiris hati Angkasa. Namun aku tau kau tak ingin melihat aku lemah seperti ini.

Lidahku kelu.Tak tahu harus menjawab apa.Selama ini kau selalu menyemangatiku.Bahkan dikala aku hampir mati bunuh diri.Kau orang pertama yang menangisiku.Angkasa...adakah aku layak bagimu? Aku tak ingin melukai mesin penyemangatku.Aku juga tak akan menyia nyiakanmu.Aku juga akan bangkit karna cintamu.

Namaku Senja, dan aku masih bertahan hidup karena cinta.Cinta dari lelaki bernama Angkasa yang sekarang adalah suamiku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar